Dalam dunia transaksi keuangan, surat hutang piutang dengan jaminan menjadi instrumen krusial yang memastikan keamanan bagi kedua belah pihak. Dokumen penting ini berfungsi sebagai bukti hitam di atas putih terkait kesepakatan utang-piutang yang dijamin dengan aset berharga sebagai bentuk perlindungan terhadap potensi wanprestasi. Contoh surat hutang piutang dengan jaminan menyajikan contoh nyata penerapan instrumen legal ini dalam praktik bisnis, memberikan panduan praktis tentang penyusunan dokumen yang komprehensif dan sah secara hukum. Dengan memahami seluk-beluk surat hutang piutang dengan jaminan, individu dan bisnis dapat melakukan transaksi keuangan dengan percaya diri, mengetahui bahwa hak dan kewajiban mereka terlindungi secara memadai.
Contoh Surat Hutang Piutang Jaminan Sertifikat Rumah
Pada hari ini, Kamis, tanggal dua puluh tiga bulan Maret tahun dua ribu dua puluh tiga, bertempat di Kota Bandung, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Pihak Pertama: Kreditur
Nama: [Nama Kreditur]
Alamat: [Alamat Kreditur]
Pekerjaan: [Pekerjaan Kreditur]
Pihak Kedua: Debitur
Nama: [Nama Debitur]
Alamat: [Alamat Debitur]
Pekerjaan: [Pekerjaan Debitur]
Dengan ini menyatakan bahwa Pihak Pertama telah meminjamkan uang kepada Pihak Kedua sebesar Rp. [jumlah pinjaman] (terbilang: [terbilang jumlah pinjaman]). Pinjaman tersebut akan digunakan oleh Pihak Kedua untuk [tujuan pinjaman].
Sebagai jaminan atas pinjaman tersebut, Pihak Kedua menyerahkan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas tanah dan bangunan yang beralamat di [alamat properti] dengan Nomor Sertifikat: [nomor sertifikat].
Pinjaman tersebut wajib dilunasi oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama paling lambat tanggal [tanggal jatuh tempo]. Pembayaran dapat dilakukan secara [cara pembayaran] dengan rincian sebagai berikut:
- [Rincian pembayaran]
- [Rincian pembayaran]
Apabila Pihak Kedua tidak dapat melunasi pinjaman sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, maka Pihak Pertama berhak mengeksekusi jaminan yang telah diserahkan oleh Pihak Kedua.
Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. Surat perjanjian ini telah dibaca dan dimengerti oleh kedua belah pihak, serta ditandatangani tanpa paksaan dan dalam keadaan sehat.
Bandung, 23 Maret 2023
Pihak Pertama
[Nama Kreditur]
Pihak Kedua
[Nama Debitur]
Contoh Surat Hutang Piutang Jaminan BPKB Mobil
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Debitur]
Alamat : [Alamat Debitur]
No. Telepon : [Nomor Telepon Debitur]
Dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama” (Debitur).
Dengan ini mengakui telah menerima uang pinjaman dari:
Nama : [Nama Kreditur]
Alamat : [Alamat Kreditur]
No. Telepon : [Nomor Telepon Kreditur]
Dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai “Pihak Kedua” (Kreditor).
Sebesar Rp. [Jumlah Utang] (terbilang: [Terbilang Jumlah Utang]) yang telah diterima dengan tunai pada hari ini, [Tanggal Penerimaan Utang].
Contoh Surat Hutang Piutang Jaminan BPKB Mobil
Sebagai jaminan atas pinjaman tersebut, Pihak Pertama menyerahkan kepada Pihak Kedua:
Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) atas nama Pihak Pertama dengan spesifikasi sebagai berikut:
Spesifikasi Mobil
Merek/Tipe : [Merek/Tipe Mobil]
Nomor Polisi : [Nomor Polisi Mobil]
Tahun Pembuatan : [Tahun Pembuatan Mobil]
Nomor Rangka : [Nomor Rangka Mobil]
Nomor Mesin : [Nomor Mesin Mobil]
Pihak Pertama menyatakan bahwa BPKB yang diserahkan sebagai jaminan sah dan benar milik Pihak Pertama, tidak dalam kondisi tergadai, dan tidak dalam sengketa dengan pihak lain.
Apabila Pihak Pertama tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana yang tertuang dalam surat perjanjian hutang piutang ini, maka Pihak Kedua berhak untuk melakukan eksekusi terhadap BPKB yang dijaminkan tanpa harus melalui proses pengadilan.
Contoh Surat Hutang Piutang Jaminan Tanah Kavling
Pihak Pertama, sebagai pihak yang meminjam dana, selanjutnya disebut sebagai “Debitur“, dan Pihak Kedua, sebagai pihak yang meminjamkan dana, selanjutnya disebut sebagai “Kreditor“, dengan ini membuat Surat Hutang Piutang dengan jaminan tanah kavling sebagai berikut:
Identitas Para Pihak
Debitur:
- Nama: [Nama Debitur]
- Alamat: [Alamat Debitur]
- Pekerjaan: [Pekerjaan Debitur]
Kreditor:
- Nama: [Nama Kreditor]
- Alamat: [Alamat Kreditor]
- Pekerjaan: [Pekerjaan Kreditor]
Jaminan Tanah Kavling
Untuk menjamin pembayaran utang, Debitur dengan ini menyerahkan jaminan berupa tanah kavling dengan spesifikasi sebagai berikut:
Lokasi dan Luas
Lokasi: [Lokasi Tanah Kavling]
Luas: [Luas Tanah Kavling]
Nomor Sertifikat
Nomor Sertifikat: [Nomor Sertifikat Tanah Kavling]
Hak Milik
Hak Milik: [Nama Pemilik Tanah Kavling]
Tanah kavling tersebut akan menjadi jaminan sampai dengan seluruh utang beserta bunga-bunganya telah dilunasi oleh Debitur.
Contoh Surat Hutang Piutang Jaminan Perhiasan
Pada hari ini, [Tanggal], di kota [Kota], kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama: [Nama Pemberi Pinjaman], beralamat di [Alamat Pemberi Pinjaman], selanjutnya disebut sebagai “Pemberi Pinjaman”.
2. Nama: [Nama Penerima Pinjaman], beralamat di [Alamat Penerima Pinjaman], selanjutnya disebut sebagai “Penerima Pinjaman”.
Perjanjian Peminjaman
Pemberi Pinjaman dengan ini meminjamkan uang sejumlah [Jumlah Pinjaman] kepada Penerima Pinjaman.
Pinjaman tersebut diberikan dengan jangka waktu [Jangka Waktu] terhitung sejak tanggal penandatanganan surat ini dan wajib dilunasi pada tanggal [Tanggal Jatuh Tempo].
Bunga pinjaman disepakati sebesar [Besar Bunga] per bulan, dibayarkan bersamaan dengan angsuran pokok.
Jaminan Pinjaman
Sebagai jaminan atas pinjaman tersebut, Penerima Pinjaman menyerahkan perhiasan berupa [Jenis Perhiasan] kepada Pemberi Pinjaman.
Perhiasan tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut:
- Jenis: [Jenis Perhiasan]
- Merek: [Merek Perhiasan]
- Model: [Model Perhiasan]
- Berat: [Berat Perhiasan]
- Karat: [Karat Perhiasan]
Perhiasan tersebut akan tetap berada dalam penguasaan Pemberi Pinjaman selama masa pinjaman berlangsung.
Ketentuan Lain-lain
1. Penerima Pinjaman wajib melunasi pinjaman tepat waktu dan sesuai jumlah yang telah disepakati.
2. Jika Penerima Pinjaman tidak melunasi pinjaman pada waktu yang telah disepakati, maka Pemberi Pinjaman berhak untuk mencairkan jaminan perhiasan tersebut.
3. Pemberi Pinjaman wajib mengembalikan jaminan perhiasan kepada Penerima Pinjaman setelah pinjaman dilunasi.
4. Surat hutang piutang ini dibuat dalam rangkap dua, masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Demikian surat hutang piutang ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila di kemudian hari terjadi perselisihan, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan.
Pemberi Pinjaman,
[Tanda Tangan Pemberi Pinjaman]
[Nama Pemberi Pinjaman]
Penerima Pinjaman,
[Tanda Tangan Penerima Pinjaman]
[Nama Penerima Pinjaman]
Contoh Surat Hutang Piutang Jaminan Agunan
Pada hari ini, [tanggal], yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama: [Nama Pemberi Hutang]
Alamat: [Alamat Pemberi Hutang]
Pekerjaan: [Pekerjaan Pemberi Hutang]
Selanjutnya disebut sebagai “Pemberi Hutang”
2. Nama: [Nama Penerima Hutang]
Alamat: [Alamat Penerima Hutang]
Pekerjaan: [Pekerjaan Penerima Hutang]
Selanjutnya disebut sebagai “Penerima Hutang”
Kedua belah pihak telah setuju untuk membuat surat hutang piutang dengan jaminan agunan sebagai berikut:
Jumlah dan Jangka Waktu Hutang
Penerima Hutang meminjam uang sebesar Rp [Jumlah Hutang] dari Pemberi Hutang. Hutang tersebut wajib dilunasi oleh Penerima Hutang dalam jangka waktu [Jumlah Jangka Waktu] terhitung sejak tanggal penandatanganan surat ini.
Bunga Hutang
Hutang tersebut dikenakan bunga sebesar [Jumlah Bunga]% per tahun. Bunga dihitung berdasarkan saldo pokok hutang yang belum dibayar dan dibayar setiap [Frekuensi Pembayaran Bunga].
Jaminan Agunan
Untuk menjamin pelunasan hutang, Penerima Hutang menyerahkan jaminan berupa [Jenis Agunan] milik Penerima Hutang yang beralamat di [Alamat Agunan]. Agunan tersebut akan menjadi milik Pemberi Hutang secara otomatis jika Penerima Hutang wanprestasi dalam melunasi hutangnya.
Ketentuan Lain
1. Pembayaran hutang dilakukan melalui transfer bank ke rekening Pemberi Hutang yang tertera dalam surat ini.
2. Jika Penerima Hutang terlambat membayar hutangnya, maka Penerima Hutang wajib membayar denda keterlambatan sebesar [Jumlah Denda Keterlambatan]% dari pokok hutang yang belum dibayar.
3. Segala perselisihan yang timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah mufakat. Jika tidak tercapai kesepakatan, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui jalur hukum.
Penutup
Surat hutang piutang ini dibuat rangkap dua, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. Surat ini ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di atas oleh kedua belah pihak tanpa paksaan dari pihak mana pun.
[Tanda Tangan Pemberi Hutang]
[Nama Pemberi Hutang]
[Tanda Tangan Penerima Hutang]
[Nama Penerima Hutang]
Contoh Surat Hutang Piutang Jaminan Saham
Pada hari ini, [tanggal], telah dibuat dan ditandatangani surat perjanjian hutang piutang yang disaksikan oleh kedua belah pihak di bawah ini:
Pihak Pertama (Pemberi Hutang)
Nama: [Nama Pemberi Hutang]
Alamat: [Alamat Pemberi Hutang]
Nomor Telepon: [Nomor Telepon Pemberi Hutang]
Pihak Kedua (Penerima Hutang)
Nama: [Nama Penerima Hutang]
Alamat: [Alamat Penerima Hutang]
Nomor Telepon: [Nomor Telepon Penerima Hutang]
Dengan ini, Pihak Pertama memberikan hutang sebesar [Nominal Hutang] (Terbilang: [Terbilang Nominal Hutang]) kepada Pihak Kedua, yang akan digunakan untuk [Keperluan Penggunaan Dana]. Hutang tersebut wajib dibayar oleh Pihak Kedua dalam jangka waktu [Jangka Waktu Pelunasan] terhitung sejak tanggal [Tanggal Mulai Pelunasan].
Sebagai jaminan pelunasan hutang, Pihak Kedua menyerahkan saham miliknya di perusahaan [Nama Perusahaan] dengan jumlah [Jumlah Saham] lembar, dengan nilai nominal per lembar [Nilai Nominal Saham]. Saham tersebut akan disimpan dan dikuasai oleh Pihak Pertama selama masa pelunasan hutang.
Apabila Pihak Kedua tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran hutang sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, maka Pihak Pertama berhak untuk menjual saham jaminan tersebut untuk melunasi hutang Pihak Kedua. Selisih hasil penjualan saham setelah dikurangi sisa hutang dan biaya-biaya yang timbul akan dikembalikan kepada Pihak Kedua.
Kedua belah pihak sepakat untuk mematuhi dan melaksanakan isi surat perjanjian ini dengan itikad baik dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.
[Tanda Tangan Pihak Pertama]
[Nama Pihak Pertama]
[Tanda Tangan Pihak Kedua]
[Nama Pihak Kedua]
Saksi-Saksi:
[Tanda Tangan Saksi 1]
[Nama Saksi 1]
[Tanda Tangan Saksi 2]
[Nama Saksi 2]
Contoh Surat Hutang Piutang Jaminan Obligasi
Surat ini dibuat pada hari ini, [tanggal], di [tempat], oleh dan antara:
1. [Nama Pemberi Pinjaman], beralamat di [alamat Pemberi Pinjaman], selanjutnya disebut sebagai Pemberi Pinjaman;
2. [Nama Peminjam], beralamat di [alamat Peminjam], selanjutnya disebut sebagai Peminjam;
Jumlah Pinjaman
Pemberi Pinjaman setuju untuk meminjamkan uang kepada Peminjam sebesar [jumlah pinjaman dalam angka] (dengan kata:[jumlah pinjaman dalam huruf]), selanjutnya disebut sebagai Pokok Pinjaman.
Jangka Waktu Pinjaman
Pinjaman ini diberikan untuk jangka waktu [jumlah bulan atau tahun] bulan/tahun, terhitung sejak tanggal penandatanganan surat ini.
Suku Bunga
Pinjaman ini dikenakan suku bunga [tingkat suku bunga]% per tahun, yang akan dihitung berdasarkan saldo pokok pinjaman yang belum dibayar.
Jaminan
Sebagai jaminan atas pembayaran Pokok Pinjaman dan bunga, Peminjam menyerahkan kepada Pemberi Pinjaman obligasi senilai [jumlah obligasi] dengan nilai nominal [nilai nominal obligasi] per lembar, dengan total nilai [nilai total obligasi]. Obligasi tersebut diterbitkan oleh [nama penerbit obligasi] dan jatuh tempo pada tanggal [tanggal jatuh tempo obligasi].
Pembayaran
Peminjam wajib membayar Pokok Pinjaman dan bunga secara bulanan pada tanggal [tanggal pembayaran] setiap bulannya. Pembayaran harus dilakukan melalui transfer bank ke rekening Pemberi Pinjaman yang tercantum pada surat ini.
Pelanggaran dan Sanksi
Apabila Peminjam tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar Pokok Pinjaman dan bunga tepat waktu, maka Pemberi Pinjaman berhak untuk mencairkan obligasi yang menjadi jaminan dan menggunakan hasil pencairan tersebut untuk melunasi Pokok Pinjaman dan bunga yang belum dibayar. Peminjam juga dikenakan denda keterlambatan sebesar [jumlah denda keterlambatan]% per hari dari jumlah Pokok Pinjaman dan bunga yang belum dibayar.
Contoh Surat Hutang Piutang Jaminan Deposito
Dengan hormat,
Pada hari ini, [Tanggal Surat], saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Peminjam]
Alamat : [Alamat Peminjam]
No. KTP : [Nomor KTP Peminjam]
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama (Pemberi Pinjaman).
Dan,
Nama : [Nama Penerima Pinjaman]
Alamat : [Alamat Penerima Pinjaman]
No. KTP : [Nomor KTP Penerima Pinjaman]
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua (Penerima Pinjaman).
Dengan ini menerangkan bahwa Pihak Pertama telah memberikan pinjaman uang kepada Pihak Kedua sebesar [Jumlah Pinjaman] rupiah (dengan huruf: [Jumlah Pinjaman dengan Huruf]), yang akan digunakan untuk keperluan [Tujuan Penggunaan Pinjaman].
Pihak Kedua wajib mengembalikan pinjaman tersebut beserta bunganya sebesar [Jumlah Bunga] persen per bulan pada tanggal [Tanggal Jatuh Tempo].
Sebagai jaminan atas pinjaman tersebut, Pihak Kedua menyerahkan sertifikat deposito atas nama [Nama Pemegang Sertifikat] dengan nomor [Nomor Sertifikat Deposito] senilai [Nilai Deposito] rupiah (dengan huruf: [Nilai Deposito dengan Huruf]), yang diterbitkan oleh [Nama Bank Penerbit].