Contoh Surat Perjanjian Tanah Syarat Dan Ketentuan Penting

Dalam lanskap kepemilikan properti, contoh surat perjanjian tanah hadir sebagai peta yang memandu jalan yang aman dan jelas untuk transaksi yang sukses. Seperti seorang kapten yang mengarungi laut bergelombang, surat perjanjian ini berfungsi sebagai kompas, menavigasi pihak-pihak yang terlibat melalui perairan negosiasi yang terkadang berombak. Ini adalah dokumen penting yang menguraikan syarat dan ketentuan yang disepakati antara pembeli dan penjual, memastikan bahwa setiap aspek akuisisi tanah ditangani dengan saksama dan akurat.

Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah

Pihak Pertama, hereinafter called the “Seller”, and Pihak Kedua, hereinafter called the “Buyer”, hereby agree to the following:

Article 1: Description of the Land

The Seller agrees to sell, and the Buyer agrees to buy, a piece of land located in [address]. The land has a total area of [area] square meters and is bounded as follows:

– To the north by the property of [name]
– To the south by the property of [name]
– To the east by the property of [name]
– To the west by the road leading to [name]

The Seller warrants that the land is free from all liens, encumbrances, and other claims.

Article 2: Purchase Price

The Buyer agrees to pay the Seller a purchase price of [amount] ([currency]). The purchase price shall be paid in [number] installments as follows:

– The first installment of [amount] shall be paid on the date of signing this agreement.
– The second installment of [amount] shall be paid within [number] days of the date of signing this agreement.
– The remaining balance of [amount] shall be paid in equal monthly installments over a period of [number] months, commencing on [date].

Contoh Surat Perjanjian Sewa Tanah

Dengan hormat,

Pada hari ini, [tanggal], kami yang bertanda tangan di bawah ini:

  1. Nama Penyewa : [Nama Penyewa]
  2. Alamat Penyewa : [Alamat Penyewa]
  3. Nama Pemilik Tanah : [Nama Pemilik Tanah]
  4. Alamat Pemilik Tanah : [Alamat Pemilik Tanah]

Selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama” (Penyewa) dan “Pihak Kedua” (Pemilik Tanah), dengan ini sepakat untuk membuat perjanjian sewa tanah dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1: Objek Perjanjian

Objek perjanjian ini adalah sebidang tanah seluas [luas tanah] meter persegi yang terletak di [alamat tanah], dengan nomor sertifikat [nomor sertifikat].

Pasal 2: Jangka Waktu Sewa

Tanah yang disewakan akan digunakan untuk usaha pertanian oleh Pihak Pertama selama [jangka waktu sewa] bulan, terhitung sejak [tanggal mulai] hingga [tanggal berakhir].

Durasi Sewa

Jangka waktu sewa dapat diperpanjang dengan kesepakatan tertulis antara kedua belah pihak sebelum masa sewa berakhir. Perpanjangan sewa akan mengikuti syarat dan ketentuan yang sama dengan perjanjian ini, kecuali ada perubahan yang disepakati secara tertulis.

Masa Sewa Berakhir

Setelah masa sewa berakhir, Pihak Pertama wajib mengembalikan tanah yang disewa dalam kondisi baik dan utuh kepada Pihak Kedua. Pihak Pertama tidak diperkenankan meninggalkan barang-barang apa pun di atas tanah setelah masa sewa berakhir.

Perpanjangan Sewa

Apabila Pihak Pertama ingin memperpanjang masa sewa, maka harus mengajukan permohonan tertulis kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya [jumlah hari] hari sebelum masa sewa berakhir. Permohonan tersebut akan dipertimbangkan oleh Pihak Kedua, dan keputusan akan diberitahukan secara tertulis kepada Pihak Pertama.

Contoh Surat Perjanjian Tukar Menukar Tanah

Pada hari ini, [Tanggal], di tempat yang berbahagia, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

  1. Nama Pihak Pertama: [Nama Pihak Pertama]
  2. Alamat Pihak Pertama: [Alamat Pihak Pertama]
  3. Nama Pihak Kedua: [Nama Pihak Kedua]
  4. Alamat Pihak Kedua: [Alamat Pihak Kedua]
See also  Contoh Surat Undangan Berbuka Bersama

Dengan ini menerangkan bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah sepakat untuk saling menukar tanah milik mereka dengan ketentuan sebagai berikut:

Tanah Pihak Pertama

Spesifikasi Tanah

Pihak Pertama memberikan sebidang tanah seluas [Luas Tanah] meter persegi, terletak di [Alamat Tanah], dengan nomor sertifikat [Nomor Sertifikat]. Tanah tersebut:

  1. Berbentuk [Bentuk Tanah]
  2. Berbatasan dengan:
    • Sebelah Utara: [Pembatas Utara]
    • Sebelah Timur: [Pembatas Timur]
    • Sebelah Selatan: [Pembatas Selatan]
    • Sebelah Barat: [Pembatas Barat]
  3. Memiliki fasilitas berupa [Fasilitas Tanah]
  4. Status kepemilikan: [Status Kepemilikan]

Nilai Tanah

Tanah Pihak Pertama dinilai sebesar [Nilai Tanah].

Tanah Pihak Kedua

Spesifikasi Tanah

Pihak Kedua memberikan sebidang tanah seluas [Luas Tanah] meter persegi, terletak di [Alamat Tanah], dengan nomor sertifikat [Nomor Sertifikat]. Tanah tersebut:

  1. Berbentuk [Bentuk Tanah]
  2. Berbatasan dengan:
    • Sebelah Utara: [Pembatas Utara]
    • Sebelah Timur: [Pembatas Timur]
    • Sebelah Selatan: [Pembatas Selatan]
    • Sebelah Barat: [Pembatas Barat]
  3. Memiliki fasilitas berupa [Fasilitas Tanah]
  4. Status kepemilikan: [Status Kepemilikan]

Nilai Tanah

Tanah Pihak Kedua dinilai sebesar [Nilai Tanah].

Contoh Surat Perjanjian Hibah Tanah

Dengan hormat,

Pada hari ini, [Tanggal], kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. [Nama Pemberi Hibah], berkedudukan di [Alamat Pemberi Hibah], selanjutnya disebut sebagai “Pemberi Hibah”;

2. [Nama Penerima Hibah], berkedudukan di [Alamat Penerima Hibah], selanjutnya disebut sebagai “Penerima Hibah”;

Kedua belah pihak dengan ini sepakat untuk membuat Surat Perjanjian Hibah Tanah dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut:

Pasal 1: Obyek Hibah

Pemberi Hibah dengan ini memberikan hibah berupa tanah miliknya seluas [Luas Tanah] meter persegi, terletak di [Alamat Tanah], kepada Penerima Hibah tanpa syarat.

Pasal 2: Penerimaan Hibah

Penerima Hibah dengan ini menyatakan menerima hibah tanah tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1.

Pasal 3: Status Hukum Tanah

Tanah hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 berstatus hak milik atas nama Pemberi Hibah. Penerima Hibah wajib mengurus perubahan nama kepemilikan tanah tersebut dalam waktu [Durasi Waktu] sejak tanggal penandatanganan perjanjian ini.

Pasal 4: Beban dan Tanggung Jawab

Penerima Hibah menyatakan bahwa:

4.1. Bebas Masalah Hukum

Tanah hibah dalam kondisi bebas dari segala bentuk sengketa, beban, dan tuntutan hukum apa pun.

4.2. Kewajiban Pajak

Penerima Hibah bertanggung jawab untuk membayar segala pajak dan biaya yang timbul dari hibah tanah ini, termasuk namun tidak terbatas pada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

4.3. Pengelolaan Tanah

Penerima Hibah akan mengelola tanah hibah secara bertanggung jawab dan tidak akan menyalahgunakan tanah tersebut untuk tujuan yang melanggar hukum atau merugikan pihak lain.

[Sisa Perjanjian Tidak Perlu Diubah]

Contoh Surat Perjanjian Gadai Tanah

Pada hari ini, [tanggal], yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama: [Nama Pihak Pertama]
Jabatan: [Jabatan Pihak Pertama]
Alamat: [Alamat Pihak Pertama]

2. Nama: [Nama Pihak Kedua]
Jabatan: [Jabatan Pihak Kedua]
Alamat: [Alamat Pihak Kedua]

Bahwa kedua belah pihak telah sepakat membuat Perjanjian Gadai Tanah dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1: Objek Tanah

Pihak Pertama menggadaikan kepada Pihak Kedua sebidang tanah berikut bangunan di atasnya:

See also  Contoh Surat Lamaran Admin Panggilan

Nomor Sertifikat: [Nomor Sertifikat Tanah]
Luas Tanah: [Luas Tanah]
Lokasi: [Alamat Tanah]

Tanah tersebut selanjutnya disebut dengan “Objek Gadai”.

Pasal 2: Pinjaman

Pihak Pertama meminjam uang dari Pihak Kedua sebesar Rp [Jumlah Pinjaman] (terbilang: [Terbilang Jumlah Pinjaman]) dengan jangka waktu [Lama Pinjaman] bulan, terhitung sejak [Tanggal Pinjaman].

Pasal 3: Bunga Pinjaman

Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar [Persentase Bunga]% per [Satuan Waktu Bunga] dengan waktu pelunasan setiap [Periode Pelunasan Bunga].

Pasal 4: Hak dan Kewajiban Pihak Pertama

Pihak Pertama berhak menggunakan Objek Gadai selama masa perjanjian ini berlangsung. Pihak Pertama berkewajiban untuk:

  • Membayar cicilan pinjaman dan bunga tepat waktu.
  • Memelihara dan merawat Objek Gadai dengan baik.
  • Tidak memindahkan atau mengalihkan kepemilikan Objek Gadai tanpa persetujuan Pihak Kedua.

Pasal 5: Hak dan Kewajiban Pihak Kedua

Pihak Kedua berhak untuk:

  • Memasang papan pengumuman gadai pada Objek Gadai.
  • Menagih cicilan pinjaman dan bunga yang belum dibayar.
  • Menjual Objek Gadai melalui pelelangan umum jika Pihak Pertama wanprestasi.

Pihak Kedua berkewajiban untuk:

  • Menjaga kerahasiaan informasi terkait pinjaman dan Objek Gadai.
  • Mengembalikan Objek Gadai kepada Pihak Pertama setelah pinjaman lunas.

Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah Bersyarat

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH BERSYARAT

Identitas Pihak-Pihak

Pada hari ini, (tanggal), di kota (kota), telah dibuat dan ditandatangani perjanjian jual beli tanah dengan syarat antara:

Pihak Pertama (Penjual)

Nama : (Nama Penjual)

Alamat : (Alamat Penjual)

No. KTP/SIM : (Nomor KTP/SIM Penjual)

Pihak Kedua (Pembeli)

Nama : (Nama Pembeli)

Alamat : (Alamat Pembeli)

No. KTP/SIM : (Nomor KTP/SIM Pembeli)

Objek Perjanjian

Se bidang tanah milik Pihak Pertama yang terletak di (alamat tanah), dengan luas (luas tanah) meter persegi, sebagaimana tercatat dalam Sertifikat Hak Milik Nomor (nomor sertifikat).

Harga dan Cara Pembayaran

Harga tanah sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 disepakati sebesar (jumlah harga). Pembayaran akan dilakukan sebagai berikut:

Uang Tanda Jadi

Pihak Kedua telah menyerahkan uang tanda jadi sebesar (jumlah uang tanda jadi) pada saat penandatanganan perjanjian ini.

Pembayaran Pertama

Pihak Kedua akan membayar sebesar (jumlah pembayaran pertama) pada saat penandatanganan akta jual beli.

Pembayaran Kedua dan Selanjutnya

Pihak Kedua akan melunasi sisa pembayaran secara bertahap selama (jumlah waktu) bulan terhitung sejak penandatanganan akta jual beli, dengan besar angsuran sebesar (jumlah angsuran) per bulan.

Syarat-Syarat

Perjanjian ini memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

Kelengkapan Dokumen

Pihak Pertama wajib menyerahkan kepada Pihak Kedua seluruh dokumen yang diperlukan untuk proses jual beli, termasuk Sertifikat Hak Milik, IMB, dan lainnya.

Bebas Sengketa

Tanah yang dijual dalam perjanjian ini harus bebas dari segala bentuk sengketa, tuntutan, atau beban apapun.

Tidak dalam Jaminan

Tanah yang dijual dalam perjanjian ini tidak sedang dalam status jaminan atau hipotek kepada pihak lain.

Pembayaran Lunas

Pihak Kedua wajib melunasi pembayaran sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Jika Pihak Kedua tidak dapat melunasi pembayaran tepat waktu, maka Pihak Pertama berhak membatalkan perjanjian ini dan uang tanda jadi yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.

Uji Kelayakan

Pihak Kedua berhak melakukan uji kelayakan terhadap tanah yang akan dibeli sebelum melakukan pembayaran pertama. Jika hasil uji kelayakan menunjukkan bahwa tanah tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati, maka Pihak Kedua dapat membatalkan perjanjian ini dan uang tanda jadi yang telah dibayarkan akan dikembalikan secara penuh.

Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah Cicilan

Dengan hormat,

Pada hari ini, [tanggal], kami yang bertanda tangan di bawah ini:

  1. Nama Penjual : [Nama Penjual]
  2. Alamat Penjual : [Alamat Penjual]
  3. Nama Pembeli : [Nama Pembeli]
  4. Alamat Pembeli : [Alamat Pembeli]

Dengan ini menyatakan telah sepakat untuk melakukan jual beli sebidang tanah seluas [luas tanah] meter persegi, yang terletak di [alamat tanah], dengan ketentuan sebagai berikut:

Harga Tanah

Harga tanah yang disepakati adalah sebesar [jumlah harga] rupiah.

Cara Pembayaran

Pembeli akan membayar harga tanah secara cicilan selama [jumlah cicilan] kali dengan nilai cicilan sebesar [nilai cicilan] rupiah per bulan.

Jaminan

Untuk menjamin kelancaran pembayaran cicilan, Pembeli bersedia memberikan jaminan berupa [jenis jaminan], yang akan dikembalikan setelah seluruh cicilan lunas dibayar.

Akta Jual Beli

Setelah seluruh cicilan lunas dibayar, Penjual dan Pembeli akan membuat Akta Jual Beli tanah di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

Biaya-biaya

Biaya pembuatan Akta Jual Beli, pajak, dan biaya-biaya lainnya yang timbul dari transaksi ini akan ditanggung oleh [pihak yang menanggung biaya].

Lain-lain

Apabila Pembeli wanprestasi atau tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian ini, maka Penjual berhak membatalkan perjanjian ini dan mengambil kembali tanah yang telah dijual.

Perjanjian ini dibuat rangkap dua dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari dan tanggal tersebut di atas.

Penjual,
[Nama Penjual]

Pembeli,
[Nama Pembeli]

Contoh Surat Perjanjian Sewa Tanah Dengan Opsi Beli

Dengan penuh kesadaran, kehendak, dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun, maka pada hari ini, [Tanggal], yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Pihak Pertama (Pemilik Tanah)

Nama : [Nama Pemilik Tanah]

Tempat/Tgl Lahir : [Tempat/Tanggal Lahir Pemilik Tanah]

Pekerjaan : [Pekerjaan Pemilik Tanah]

Alamat : [Alamat Pemilik Tanah]

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

II. Pihak Kedua (Penyewa Tanah)

Nama : [Nama Penyewa Tanah]

Tempat/Tgl Lahir : [Tempat/Tanggal Lahir Penyewa Tanah]

Pekerjaan : [Pekerjaan Penyewa Tanah]

Alamat : [Alamat Penyewa Tanah]

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK, menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah pemilik yang sah dari sebidang tanah berikut segala sesuatu yang ada di atasnya, berikut :

– Luas : [Luas Tanah]

– Alamat : [Alamat Tanah]

– Sertifikat Hak Milik Nomor : [Nomor Sertifikat Hak Milik]

2. Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud untuk menyewakan tanah tersebut kepada PIHAK KEDUA untuk jangka waktu tertentu.

3. Bahwa PIHAK KEDUA bermaksud untuk menyewa tanah tersebut untuk kegiatan usaha.

4. Bahwa PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian sewa-menyewa tanah dengan opsi beli dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Surat perjanjian tanah, pegangan tak ternilai yang mengabadikan kesepakatan antara pihak pemilik dan calon pembeli. Dengan ketelitian yang detail, dokumen ini menuntun jalan menuju transaksi yang aman dan tenteram. Setiap kata, setiap frasa, berfungsi sebagai pagar pembatas yang kokoh, memastikan hak dan kewajiban masing-masing pihak terlindungi dan ditegakkan. Bagai sebuah peta yang memandu perjalanan, surat perjanjian tanah menjadi kompas yang menerangi setiap langkah dalam proses kepemilikan aset berharga ini.

Scroll to Top