Contoh Bacaan Idgham Bighunnah Dalam Surat Al Baqarah Dan Contohnya

Dalam simfoni ayat-ayat Al-Baqarah, terdapat irama harmoni yang tercipta dari lantunan bacaan idgham bighunnah. Setiap butir huruf seakan bersatu, menyatu dalam ikatan yang sempurna, menciptakan alunan melodi yang menggetarkan jiwa. Di antara contoh bacaan idgham bighunnah yang terukir dalam surah mulia ini, tersembunyi makna dan kekuatan yang tak terhingga, siap untuk diungkap oleh pencari hikmah yang berhati teliti.

Idgham Bighunnah: Pengertian dan Cara Membacanya

Idgham bighunnah merupakan salah satu jenis idgham, yakni proses peleburan bunyi dua huruf. Istilah “bighunnah” berasal dari bahasa Arab yang berarti dengung atau bersenandung. Dalam idgham bighunnah, huruf nun mati (نْ) yang bersanding dengan huruf-huruf hijaiyah tertentu dibaca dengung dan melebur dengan huruf yang mengikutinya.

Proses Pembacaan Idgham Bighunnah

Proses pembacaan idgham bighunnah terdiri dari dua tahap:

  1. Nun mati dibaca mendengung (غُنَّةٌ).
  2. Nun mati diludahkan atau dilepaskan bersamaan dengan huruf berikutnya.

Huruf yang Mengalami Idgham Bighunnah

Terdapat 6 huruf hijaiyah yang mengalami idgham bighunnah ketika bersanding dengan nun mati, yaitu:

  1. Ba (ب)
  2. Ta (ت)
  3. Tsa (ث)
  4. Jim (ج)
  5. Dal (د)
  6. Dzal (ذ)

Sebagai contoh, dalam surat Al-Baqarah ayat 1, terdapat kata “الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ”. Nun mati pada akhir kata “الرَّحْمٰنِ” dibaca dengung dan melebur dengan huruf ra’ (ر) pada kata berikutnya sehingga dibaca “الرَّحْمٰنِرَّحِيْمِ”.

Pengertian Idgham Bighunnah

Idgham Bighunnah adalah penyatuan huruf Nun mati ( نْ ) atau Tanwin ( ٌ-, نْ-, ً- ) dengan huruf Nun sukun ( نْ ) yang berada setelahnya, sehingga lafalnya menjadi berdengung dua kali.

Macam-Macam Nun Idgham Bighunnah

Nun Idgham Bighunnah Lafazh

Nun Idgham Bighunnah Lafazh terjadi ketika Nun mati bertemu dengan Nun sukun yang berharakat fathah, kasrah, atau dhammah. Contohnya:

وَمَا أَنْزَلَ‌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ (Surat al-Baqarah: 91)

Lafal: wa mā anzalA ‘alan nu mursalīna

فَأَنْذِرْهُمْ (Surat al-Baqarah: 49)

Lafal: fa anzirhum

Nun Idgham Bighunnah Washl

Nun Idgham Bighunnah Washl terjadi ketika Nun mati bertemu dengan Nun sukun yang berharakat sukun dan diikuti huruf yang berharakat fathah (kecuali alif lam التعريف) atau kasrah. Contohnya:

فَانْظُرْ (Surat al-Baqarah: 26)

Lafal: fa anzur

وَأَنْ تَتُوبُوا (Surat al-Baqarah: 104)

Lafal: wa an tatūbū

Nun Idgham Bighunnah Qaliqalah

Nun Idgham Bighunnah Qaliqalah terjadi ketika Nun mati bertemu dengan Nun sukun yang berharakat sukun dan diikuti huruf yang berharakat dhammah. Contohnya:

وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْهٍ (Surat al-Baqarah: 256)

Lafal: wa man yakfur billāh

وَأَنْ تَقُولُوا (Surat al-Baqarah: 285)

Lafal: wa an taqūlū

Nun Mati dan Nun Idgham Bighunnah dalam Al Baqarah

Dalam ilmu tajwid, terdapat istilah “Nun Mati” dan “Nun Idgham Bighunnah”. Nun Mati adalah huruf nun yang tidak dibunyikan saat membaca, sedangkan Nun Idgham Bighunnah adalah huruf nun yang dibunyikan berbarengan dengan huruf setelahnya.

See also  Contoh Menulis Surat Pribadi Secara Profesional

Nun Mati dalam Al Baqarah

Dalam Surat Al Baqarah, terdapat beberapa contoh Nun Mati. Salah satunya terdapat pada ayat 266 Surat Al Baqarah, yaitu pada kata “min anfusikum”. Nun pada kata ini tidak dibunyikan saat membaca, sehingga lafalnya menjadi “mi anfusukum”.

Nun Idgham Bighunnah dalam Al Baqarah

Kemudian, Nun Idgham Bighunnah juga terdapat pada beberapa ayat dalam Surat Al Baqarah. Salah satu contohnya berada pada ayat 250 Surat Al Baqarah, pada kata “innahu laa yuhibbu”. Nun pada kata ini dibunyikan berbarengan dengan huruf “l” setelahnya, sehingga lafalnya menjadi “innahu laa yuhhibbu”.

Selain contoh di atas, terdapat pula beberapa ayat lain dalam Surat Al Baqarah yang mengandung Nun Mati dan Nun Idgham Bighunnah, antara lain:

  • Nun Mati: Ayat 28, kata “fanfiru” (nun tidak dibunyikan)
  • Nun Mati: Ayat 267, kata “min ankum” (nun tidak dibunyikan)
  • Nun Idgham Bighunnah: Ayat 120, kata “innahu laa yastahyi” (nun dibunyikan berbarengan dengan “t”)
  • Nun Idgham Bighunnah: Ayat 239, kata “inna anni” (nun dibunyikan berbarengan dengan “n”)
  • Nun Idgham Bighunnah: Ayat 286, kata “annahu laa yansaa” (nun dibunyikan berbarengan dengan “s”)

Dengan memahami konsep Nun Mati dan Nun Idgham Bighunnah dalam Surat Al Baqarah, kita dapat membaca ayat-ayat Alquran dengan benar dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Contoh-Contoh Bacaan Nun Idgham Bighunnah dalam Surat Al Baqarah

Nun Idgham Bighunnah merupakan salah satu hukum bacaan tajwid yang terjadi ketika huruf nun sukun (mati) bertemu dengan huruf nun dan berharakat (hidup). Dalam Surat Al Baqarah, terdapat beberapa contoh bacaan Nun Idgham Bighunnah, antara lain:

1. Fa’umtun Kufra (Al Baqarah: 103)

Pada ayat ini, terdapat pertemuan antara huruf nun dari kata “fa’umtun” yang sukun dengan huruf nun dari kata “kufra” yang berharakat fathah. Ketika dibaca, kedua huruf nun tersebut dilebur dan dibaca seperti satu huruf nun yang panjang.

2. Li Nurihim (Al Baqarah: 257)

Pada ayat ini, terjadi pertemuan antara huruf nun dari kata “li” yang sukun dengan huruf nun dari kata “nurihim” yang berharakat kasrah. Sama seperti contoh sebelumnya, kedua huruf nun tersebut dilebur dan dibaca menjadi satu huruf nun yang panjang.

3. Al Ladzi Yumniikum (Al Baqarah: 260)

Pada ayat ini, terdapat pertemuan antara huruf nun dari kata “al” yang sukun dengan huruf nun dari kata “yumniikum” yang berharakat dhammah. Dalam hal ini, kedua huruf nun juga dilebur dan dibaca menjadi satu huruf nun yang panjang.

See also  Contoh Kaligrafi Surat Al Kafirun yang Indah dan Menginspirasi

4. Man Ya’mal Su’an (Al Baqarah: 279)

Contoh Nun Idgham Bighunnah yang cukup kompleks terdapat pada ayat ini. Huruf nun dari kata “man” yang sukun bertemu dengan huruf nun dari kata “su’an” yang berharakat fathah. Namun, di antara keduanya terdapat huruf “ya”. Dalam situasi ini, terjadi proses Idgham Mutajanisain, yaitu nun sukun dileburkan dengan nun berharakat, sedangkan huruf “ya” dibaca dengan jelas. Hasil bacaan dari ayat ini menjadi “man ya’mal suwwaana”.

Hukum Membaca Idgham Bighunnah

Idgham bighunnah adalah salah satu hukum tajwid yang terjadi ketika nun sukun bertemu dengan huruf-huruf bighunnah (م، ن، و، ي), dan nun sukun tersebut dibaca samar-samar.

Pengaruh Idgham Bighunnah

  • Bunyi nun sukun menghilang.
  • Huruf bighunnah didengungkan selama dua ketukan.

Contoh Idgham Bighunnah dalam Surat Al-Baqarah

Surat Al-Baqarah ayat 130 menyebutkan, “وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّى يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْلَمُونَ”.

Pada ayat tersebut terdapat dua contoh idgham bighunnah:

  1. “مِنَ الْمُشْرِكِينَ” dibaca “مِنْنَا الْمُشْرِكِينَ”.
  2. “حَتَّى يَسْمَعَ” dibaca “حَتَّنَّا يَسْمَعَ”.

Contoh 1: “مِنَ الْمُشْرِكِينَ”

Dalam contoh ini, nun sukun pada kata “مِنَ” bertemu dengan huruf م (mim) pada kata “الْمُشْرِكِينَ”. Ketika dibaca dengan idgham bighunnah, nun sukun menghilang dan huruf mim didengungkan selama dua ketukan.

Contoh 2: “حَتَّى يَسْمَعَ”

Pada contoh kedua, nun sukun pada kata “حَتَّى” bertemu dengan huruf ن (nun) pada kata “يَسْمَعَ”. Ketika dibaca dengan idgham bighunnah, nun sukun menghilang dan huruf nun dibaca dengan suara dengung selama dua ketukan.

**Manfaat Membaca Idgham Bighunnah**

Menghayati Makna Al-Qur’an

Idgham bighunnah merupakan salah satu dari tujuh jenis idgham yang terdapat dalam ilmu tajwid. Membaca idgham bighunnah dengan baik akan menghasilkan pengucapan yang sesuai dengan kaidah tajwid, sehingga dapat menghayati makna Al-Qur’an lebih mendalam.

Menjaga Alur Bacaan Tetap Lancar

Pengamalan idgham bighunnah akan memperlancar alur bacaan Al-Qur’an. Dengan menggabungkan dua huruf nun sukun secara tepat, bacaan akan menjadi lebih harmonis dan enak didengar.

Menghindari Kesalahan Bacaan

Idgham bighunnah berperan untuk mencegah kesalahan bacaan, terutama saat membaca huruf nun sukun yang bertemu dengan huruf-huruf tertentu. Kesalahan bacaan ini dapat mengubah makna suatu ayat, sehingga sangat penting untuk memperhatikan kaidah idgham bighunnah.

Meningkatkan Kualitas Ibadah

Membaca idgham bighunnah dengan benar merupakan bagian dari ilmu tajwid yang harus dikuasai oleh setiap muslim. Dengan menguasai ilmu tajwid, kualitas ibadah seseorang akan meningkat, karena bacaan Al-Qur’an menjadi lebih sempurna.

See also  Contoh Surat Lamaran Kerja Tegak Bersambung

Menunjukkan Keseriusan Membaca Al-Qur’an

Bagi seorang muslim, membaca Al-Qur’an dengan tartil dan sesuai kaidah tajwid merupakan wujud keseriusan dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam. Menguasai idgham bighunnah adalah salah satu bukti bahwa seorang muslim telah berupaya keras dalam memahami dan menghayati isi Al-Qur’an.

**Idgham Bighunnah dalam Surat Al Baqarah**

Perbedaan Idgham Bighunnah dengan Idgham Bilaghunnah

Idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah merupakan dua jenis idgham yang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berikut adalah penjelasan secara mendetail tentang perbedaan kedua jenis idgham tersebut:

1. Pengertian

Idgham bighunnah adalah idgham yang terjadi ketika huruf nun sukun (نْ) bertemu dengan huruf nun mati (ن) dan dibaca dengan dengung yang lebih kuat dibandingkan dengan idgham bilaghunnah.

2. Cara Pengucapan

Dalam idgham bighunnah, huruf nun sukun dibaca dengan dengung yang sangat kuat, sehingga terdengar seperti “nn”. Sedangkan dalam idgham bilaghunnah, huruf nun sukun dibaca dengan dengung yang lebih ringan, sehingga terdengar seperti “n”.

3. Makhraj

Makhraj idgham bighunnah adalah pangkal hidung, sedangkan makhraj idgham bilaghunnah adalah ujung lidah yang menempel pada langit-langit depan.

4. Keadaan Nun Mati

Idgham bighunnah hanya terjadi ketika nun mati ditulis secara terpisah (tidak diikuti hamzah), sedangkan idgham bilaghunnah dapat terjadi baik pada nun mati yang ditulis terpisah maupun yang diikuti hamzah.

5. Harakat Sebelum Nun Sukun

Idgham bighunnah hanya terjadi jika nun sukun didahului oleh harakat fathah atau kasrah, sedangkan idgham bilaghunnah dapat terjadi pada nun sukun yang didahului oleh harakat apa pun.

6. Contoh

Contoh idgham bighunnah dalam Surat Al Baqarah adalah pada ayat 158, “فَسَيُنْقِذُهُ اللَّهُ”. Sedangkan contoh idgham bilaghunnah adalah pada ayat 14, “وَلَكِنَّ الذِينَ آمَنُوا”.

7. Pengaruh Tajwid

Idgham bighunnah memiliki pengaruh tajwid yang lebih besar dibandingkan dengan idgham bilaghunnah. Hal ini karena dengung yang dihasilkan pada idgham bighunnah lebih kuat dan dapat memberikan nuansa yang lebih dalam pada bacaan Alquran.

Sebagai kesimpulan, contoh bacaan idgham bighunnah dalam surat al baqarah memperkaya khazanah bahasa Arab. Penggabungan bunyi yang mulus menciptakan harmoni dan keindahan dalam lantunan ayat suci. Teknik ini diajarkan untuk menjaga keaslian dan kemurnian Alquran, serta meningkatkan pemahaman bagi penuturnya. Melalui pengucapan idgham bighunnah yang tepat, umat Islam dapat merasakan nuansa kedekatan dengan firman Allah SWT dan menghayati makna di balik setiap penggalan ayat.

Scroll to Top